![]() |
Sinar UV vs. Kita yang Berhijab |
“Ngapain pakai Lotion SPF dan semacamnya kalau kita sudah berhijab dan berpakaian tertutup? Kita kan sudah tidak terpapar secara langsung dengan sinar matahari.”
Kalian para hijabers pasti pernah kepikiran kalimat di atas. Menganggap
bahwa kurang penting menggunakan lotion SPF jika sudah mengenakan pakaian
tertutup karena pakaian sudah melindungi kulit kita dari sengatan sinar
matahari. Apa benar demikian? Dr. Meliawati SpKK – anggota redaksi medis merek
produk perawatan kulit ternama di Indonesia membedah lebih mendalam soal ini,
simak penjelasannya yuk.
Pakaian Tertutup vs. Sinar
Matahari
Seperti yang sudah kita ketahui, sinar matahari
memiliki dua sisi manfaat. Pertama, vitamin D dapat dihasilkan oleh matahari pada
jam-jam tertentu. Vitamin D akan bermanfaat untuk nutrisi dan pertumbuhan
tulang. Namun, di lain sisi, sinar matahari juga memiliki kandungan yang kurang
baik untuk kesehatan kulit yaitu paparan sinar Ultra Violet atau biasa disebut dengan Sinar UV. Beberapa artikel
di fakultas Farmasi Universitas Airlangga menyebutkan bahwa sinar matahari juga
dapat menghasilkan sinar UV yang dapat meradiasi bagian kulit hingga pada kasus
terburuknya dapat menyebabkan penyakit kulit seperti kanker kulit.
Melindungi Diri dari Sinar UV
dengan Pakaian
Melindungi diri dari Sinar UV bisa dilakukan
dengan berbagai hal. Salah satu yang paling sederhana adalah dengan mengenakan
pakaian tertutup. Namun, tidak sembarang pakaian dapat melindungi kulit dari
serangan sinar UV. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa hal yang harus
diperhatikan ketika memilih pakaian untuk melindungi diri dari sengatan sinar
UV.
·
Pilihan warna pakaian, pilihan warna lebih gelap dapat melindungi
kulit dari sinar UV dengan lebih baik.
·
Bahan pakaian, terdapat beberapa bahan pakaian yang
direkomendasikan untuk melindungi kulit dari sinar UV. Bahan seperti wol, serat
sintetis, dan pakaian berbahan denim cenderung lebih baik dalam melindungi
kulit dari sinar UV karena ketebalannya dan kepadatan bahannya.
·
Pakaian yang Longgar, Pakaian ketat akan membuat kain
merenggang dan mengurangi perlindungan pada kulit. Bahkan, untuk lebih
memudahkan, kini terdapat pakaian yang berlabel Ultraviolet Protection Factor (UPF) yang memang dikhususkan untuk
melindungi kulit dari sinar UV.
Jadi Sudah Tidak Perlu Lotion
SPF, kan?
Kulit yang terus-menerus terpapar sinar UV
biasanya akan menunjukkan sensasi terbakar, kemerahan, dan jika dalam waktu
berkepanjangan, dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, produk
Sun Protection Factor (SPF) biasanya
diikuti dengan angka yang menjadi indikator seberapa baik produk SPF melindungi
kulit dari sinar UV. Angka di belakang SPF juga menunjukkan seberapa baik
produk tersebut melindungi kulit dari radiasi. Berikut adalah beberapa macam
SPF yang beredar di pasaran.
·
SPF
15 – mampu melindungi kulit sekitar 93% dari sinar UV
·
SPF
30 dan SPF 50 – mampu melindungi sekitar 97% dari sinar UV
Namun, banyak ahli yang menyarankan untuk
menggunakan SPF 50 jika sering beraktivitas di luar dan terpapar sinar UV tanpa
tabir surya. Praktisnya, SPF 50 dapat melindungi dan menghalangi sinar UV agar
lebih lama terserap ke dalam kulit dan menimbulkan efek negatif. Satu hal yang
membedakan SPF 50 dengan SPF 30 adalah durasi. SPF 50 lebih lama melindungi
kulit dari radiasi dibandingkan SPF 30.
Penggunaan lotion yang mengandung SPF harus
teratur dan rutin dilakukan secara berulang. Mengaplikasikannya setiap 2 jam
akan mengoptimalkan perlindungan kulit dari radiasi dan sinar UV yang berdampak
buruk bagi kulit.
Kesimpulannya...
Melindungi kulit dari dampak merugikan dari sinar
matahari dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya mengenakan pakaian
tertutup dan lotion yang mengandung SPF. Tetap penting bagi kita untuk
mengaplikasikan lotion SPF untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan perlindungan
kulit selain mengenakan pakaian yang tertutup. [al]